Tanjabbar, liputanjambi.id-Pekerjaan proyek Jembatan Antasari yang berlokasi di RT 09 kecamatan Kuala Betara, kabupaten Tanjung Jabung Barat, diduga dikerjakan asal jadi. Sehingga terkesan amburadul dan hasilnya mengecewakan.
Proyek ini bernilai Rp 6,8 M sumber dana APBD murni 2022 ,melalui dinas PUPR tanjabbarat yang dikerjakan oleh CV Brother,s Monty dengan konsultan pengawas CV Media teknik konsultan.
Dari pantauan di lapangan , terdapat sejumlah titik pekerjaan yang telah mengalami kerusakan. Diantaranya, abudmen yang retak, timbunan oprit yang juga sudah turun. Padahal proyek baru seumur jagung selesai dikerjakan.
warga selaku penguna jalan mengeluh saat melintasi jembatan tersebut,karena tingginya oprit yang dibuat sehingga sulit untuk melintasi jembatan menggunakan kendaraan roda dua.
" Tinggi dan batasan antara badan jembatan dengan oprit juga tinggi jadi sangat berbahaya jika dilintasi, " keluh warga. Selasa (3/1/2023).
seharusnya dengan alokasi dana yang begitu besar pihak kontraktor lebih mengutamakan mutu dan kualitas tidak hanya mengejar keuntungan semata.
" Dana proyek ini kan besar pak, seharusnya kualitas di utamakan, supaya kami benar-benar dapat menikmati program pemerintah yang masuk ke wilayah kami, "jelasnya.
"Lama kami menunggu bantuan pembangunan jembatan ini,bukan enak tapi setelah dikerjakan hasilnya seperti ini.tentunya kami selaku penguna jalan merasa kecewa.
Terpisah lurah Betara Kiri saat di konfirmasi tidak dapat berkomentar banyak. Menurut, masyarakat yang melintas di jembatan tersebut lah yang lebih tau kondisi proyek jembatan tersebut.
Sementara itu dinas PUPR dan konsultan pengawas belum dapat di konfirmasi.sampai berita ini di terbitkan.(CR7)