Tanjab Barat- liputanjambi.id-Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) di Kabupaten Tanjab Barat diduga sangat memprihatinkan.
Bedasarkan infomasi dari 113 desa yang ada tersebar di berapa Kecamatan Kabupaten Tanjab Barat,hanya berapa desa yang memiliki BUMdes.dan lebih parahnya lagi ada 19 BUMdes yang tidak aktif.
Terkait hal ini lagi-lagi kinerja jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tanjab Barat mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu nya disampaikan seketaris (Sekjen) Komite Nasional Pemuda lndonesia (KNPI) Kabupaten Tanjab Barat,Lukman Norohim menyayangkan minimnya keberadaan BUMdes di Tanjab Barat.Padahal, BUMDes merupakan amanat UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Permendes Nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
“BUMDes sebagai badan usaha, seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa,” ujar Lukman,Senin (22/3/2021).
sambung Lukman , BUMdes di Tanjab Barat semestinya harus aktif dan berperan di tengah masyarakat desa. Karna Bumdes pengembangan usaha desa serta meningkatkan perekonomian desa , membuka lapangan pekerjaan kerjasama antar desa dan pihak ketiga menciptakan peluang dan jaringan pasar meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD.
“BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan warganya,” tambahnya.
Sementara ketua Ormas Laskar Pengawal Negeri (LAPEN) Erwin Choz,menangapi sejauh mana pembinaan yang dilakukan pihak PMD hingga masih ada BUMdes di Tanjab Barat tidak aktif dan berkembang.
"Seharusnya PMD selaku lening sektor perpanjangan tangan pemerintah harus peran aktif dan bisa inovatif agar BUMdes yang telah di amanahkan UUD bisa berjalan di desa-desa, terkait ini kita dari Ormas beharap pemerintah dalam hal ini Bupati dan wakil Bupati Tanjab Barat untuk mengevaluasi kinerja PMD,"ujarnya.
Agar tidak ada lagi BUMdes di desa yang tidak aktif,sehingga dapat bermanfaat dan di rasakan bagi kesejahteraan masyarakat desa,"imbuhnya.
Terpisah Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tanjab Barat H. Noor Setyo Budi, S.Sos. dikonfirmasi melalui via telepon seluler pribadinya terkait hal ini mengatakan,kita memiliki sebanyak 114 desa yang memiliki BUMdes 113 desa ,yang terdiri BUMdes yang aktif 94, diantaranya BUMdes mandiri 1, BUMdes maju 3, BUMdes berkembang 32 dan BUMdes tidak berkembang 77,"terangnya.
Sedangkan untuk Pembinaan telah dilakukan melalui telekomunikasi telp dan WA, sosialisasi dan evaluasi di dinas PMD serta memenuhi undangan desa terhadap pembinaan BUMdes,"tambahnya.
Ditanya Apa penyebab sebagian BUMdes tidak berkembang, tidak aktif dan tidak maju? "menurut ia tidak berkembang dikarenakan pemilihan usaha yang tidak pas, seperti sewa tenda, penjualan gas dan ambulan desa.
langkah kita akan lakukan Pembinaan kembali ke kepada desa pada saat evaluasi tahun 2020 untuk meninjau kembali jenis usaha, atau penambahan modal untuk usaha BUMdes yang ada, misal sewa tenda dilengkapi sehingga menjadi EO,"sambungnya.
Disentil Sejak kapan BUMdes di bentuk,? "Katanya saya tugas di PMD tahun 2020,BUMdes dibentuk mulai tahun 2016, pembentukannyo secara bertahap.
Di sigung sekian tahun BUMdes mana saja yang dibentuk yang aktif,maju dan berkembang dari 13 Kecamatan Kabupaten Tanjab Barat itu."katanya soal data tersebut , tunggu anak buahnya.
Lebih jelasnya , untuk BUMdes kata gori mandiri ada 1 yang berada didesa delima dan kata gori BUMdes maju ada 3 yakni didesa purwodadi, dataran kempas dan desa dusun mudo. sisanya tersebar di 13 kecamatan, sementara satu desa angkunya belum terbentuk BUMdes,yak itu berada di desa Teluk Ketapang Kecamatan Senyerang,"pungkasnya.(CR7)