Berapa Harga Bahan Pokok  Begerak Naik,Gas 3 Kg Mulai Langka

Berapa Harga Bahan Pokok  Begerak Naik,Gas 3 Kg Mulai Langka


Tanjab Barat,-liputanjambi.id-Jelang memasuki bulan suci Ramadhan, berapa harga bahan pokok secara perlahan begerak naik dan tabung gas elpiji 3 kilogram juga mulai terjadi kelangkaan.
 
Naiknya berapa bahan pokok mulai dirasakan warga sekitar satu Minggu ini begitu juga untuk kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
 
 
Menurut Emi, salah satu warga, mengatakan bahwa naiknya berapa bahan pokok yang saat ini terjadi pada bawang merah,bawang putih dan gula pasir.
 
"Bawang merah sebelumnya hanya Rp 34 ribu per kg naik menjadi Rp 38 ribu dan bawang putih sebelumnya Rp 36 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg nya.
Gula pasir sebelumnya harga Rp 8 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg,anehnya daging Ayam potong malah turun yang biasanya dijual dengan harga Rp 30 ribu turun menjadi Rp 20 ribu per kg nya.meskipun terjadi kenaikan berapa bahan pokok mau tidak mau kita beli,"katanya saat di temui didepan lapak pedagang pasar tradisional tangga raja ilir Kualatungkal,Selasa(7/4/20).
 
 
Sementara terpisa Ella ,salah satu warga yang saat itu berada di  pasar tangga raja ilir sibuk mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram bersubsidi dari pemrintah,katanya belum lagi bulan puasa gas pun sudah susah dicari.
"mana bahan pokok mulai naik gas pun ikut mulai langka,cocok lah macam gini lengkap sudah penderitaan yang kaya makin kaya yang susah makin susah.apa lagi akibat virus corona ini sakit semuanya."keluhnya.
 
 
kelangkaan gas bersubsidi elpiji 3 kilogram ini  juga mulai di keluhkan warga lainnya.banyak warga kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram tersebut,meskipun ada di warung harganya relatif tinggi.

Di beberapa pangkalan yang terpantau,warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kilogram bersubsidi dari perintah ,harus rela antri panjang sampai berjejalan Bahkan tak jarang mereka sudah lama antri tidak mendapatkannya.

Akibat terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini membuat ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tanjab Barat Hamka,angkat bicara dan  meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Promosi Daerah (Perindag) untuk tidak tutup mata terhadap kondisi ini. Dinas Perindag harus segera mengambil langkah cepat untuk penyelesaian persoalannya.

Kita mohon  dinas terkait (Perindag, red) melihat keadaan ini untuk segera mencari solusi, Jangan terkesan seolah-olah tutup mata dan telinga dengan keadaan ini,apalagi dengan kondisi saat ini.sudah jelas himbauan pemerintah untuk tidak berkumpul-kumpul guna mencega virus corona atau covid 19.ini malah antrian warga berkumpul dipangkalan malah luput dari pantauan.

"Dinas Perindag hendaknya untuk kondisi saat ini  gandeng semua pihak yang berwenang misalnya Satpol pp,pasang petugas satpol pp di saat gas elpiji masuk disetiap pangkalan.agar tidak ada lagi terjadi antrian dan kumpul-kumpul warga,guna mencegah penyebaran covid 19,"katanya.

Dinas perindag  tidak perlu takut untuk mengambil tindakan,Kapan perlu lakukan razia secara mendadak  bersama Satpol pp dan penegak hukum lainya di saat elpiji  masuk dipangkalan,pihak dinas tentunya tahu jadwal pangkalan yang mana saja masuk.

Ketua YLKI, menduga terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga elpiji 3 kilogram akibat olah oknum agen,pangkalan ada yang bermain.
 
Ia juga beharap kepada penegak hukum yang berwenang wilayah Tanjab Barat  untuk bertindak tegas dan pengawasan ketat dalam penyaluran elpiji 3 kilogram ini.agar program mulia  dari pemerintah ini betul-betul tepat sasaran."pungkasnya.(CR7)
Â