Tanjabbarat,Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga (Disparpora) kabupaten Tanjung Jabung Barat menjalin kerjasama dengan pihak ketiga CV Boronut untuk mendongkrak pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di lokasi Water Front City (WFC) Kualatungkal.
Direktur Utama CV Bronut Tourism Fajri dikonfirmasi media ini melalui via telpon pribadinya,Kamis (23/11/2023) siang mengatakan, untuk saat ini sistem kerja sama yang kita lakukan sama pemerintah sistem sewa selama 5 Tahun.untuk 1 Tahunnya kurang lebih kalau tidak salah sekitar Rp 52 juta atau 53 juta.
Fajri juga menjelaskan harga sewa tersebut di luar operasional lainnya."itu PAD yang kami setor Rp 53 juta,"terangnya.
Ditanya seperti apa sistem sewa? ungkap Fajri untuk saat ini pihaknya baru bayar di bulan 12 Nanti,karena pembayaran pesemeter.
Ditanya kembali apabila ada kerusakan terhadap aset negara tersebut, misalnya tiang patah atau lainnya apakah itu tanggung jawab pihak ke tiga atau pemerintah? Fajri menjelaskan kalau kerusakannya kecil tidak berat yang sifatnya tidak berdampak terhadap pembangunan aset negara tersebut maka pihaknya yang bertanggung jawab untuk perbaiki.tapi apabila kerusakan sangat parah misalnya seperti kerusakan terhadap tiang pondasi jembatan patah akibat di tambrak atau lain sebagainya maka itu tanggung jawab pihak yang menabrak,jadi pihak menabrak melapor ke kita kemudian kita dari pihak tiga membantu mengawalnya kepada dinas terkait untuk ganti rugi tersebut,kita hanya sifatnya membantu pihak pemerintah untuk minta pertanggung jawaban saja,"jelasnya.
Lebih lanjut di tanya soal proses kerjasama tersebut, apakah sistem lelang atau penunjukan langsung (PL),Fajri menjelaskan secara proses wacana tersebut sudah direncanakan sekitar 2 tahun lalu,jadi berapa proses telah kita lewati dan penentuan penilaian juga bukan kita menentukan namun dari lembaga pretical dalam hal ini Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Menurut Fajri dari sudut pandang nya ia menilai sampai hari ini wisata di Tanjung Jabung Barat dalam hal ini khususnya WFC sudah sangat negatif dipandang-pandang kalangan wisata jadi saya selaku ketua kelompok di WFC dan putra daerah merasa terpanggil untuk untuk membenahi tata kelola wisata WFC,apalagi WFC adalah salah satu icon wajahnya tanjabbarat,"katanya.
Lanjutnya pada intinya niat baik kami dari kelompok pemuda sifatnya membantu pemerintah untuk menambah pemasukan PAD,"timpalnya.
Di sentil apa konsep dan program nya kedepan terhadap wisata di WFC agar ada daya tarik wisata semakin ramai mengunjungi WFC. Fajri mengatakan untuk saat ini pihaknya masih fokus untuk membangun sistem penataan terlebih dahulu agar sistem yang kita bangun nanti te arah dan bermanfaat baik untuk pemerintah maupun masyarakat, sistem yang akan kita lakukan seperti Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Di WFC, karena sistem wisata di WFC kita nilai saat ini pengelolaanya belum maksimal, untuk itu kami mencoba hadir bekerja sama dengan pemerintah dalam pengolahan wisata di WFC Kualatungkal ini.
"mohon dukungan spot dan doanya dari semua pihak agar amanah dan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada kami untuk mengurus wisata di WFC ini berkembang dan maju,"imbuh Fajri.
Sementara terkait kerjasama yang dibangun antara pemkab dan pihak ketiga ini.Disparpora selaku learning sektor bidang kepariwisataan belum bisa berikan komentar.(CR7)