Penyataan sekdes Teluk Kulbi Plan -Plin,terkait Dugaan Sapi Bantuan BRG

Penyataan sekdes Teluk Kulbi Plan -Plin,terkait Dugaan Sapi Bantuan BRG


LiputanJambi.id-Tanjab Barat-Impormasi pengalihan bantuan sapi dari Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk Desa Teluk kulbi dan berpindah ke pinang merah Desa Muntialo kabupaten Tanjung Jabung Barat membuat Dinas kehutanan provinsi Jambi salaku Deputi yang ditunjuk BRG turun ke lokasi titik bantuan.

Tim verifikasi lapangan ini lansung dipimpin oleh Seketaris dinas kehutanan provinsi Jambi Yazel Patra.

Berdasarkan hasil temuan Tim verifikasi dilapangan untuk permasalahan sapi bantuan (Desa Teluk Kulbi.red).Tim verifikasi Mengungkapkan bahwa TPK sebelumnya (BAPPEDA Provinsi Jambi.red) diduga kurang mensosialisasikan perihal bahwa bantuan sapi tersebut tidak boleh berpindah tempat dari desa ataupun dipindahkan ke Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

"Itu dulu mungkin TPK terdahulu Bapedda provinsi Jambi, kurang mensosialisasikan tentang tidak boleh berpindah sapi tersebut dari desa teluk kulbi ke desa lainnya" ujar Yazel Patra, Seketatis Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. Saat dikonfirmasi Via Telpon. Sabtu (25/07/202).

Yazel menjelaskan, sebelumnya pihak BRG menyalurkan bantuan sapi sebanyak Dua Belas Ekor kepada kelompok masyarakat desa Teluk kulbi.

Setalah dikelola oleh Pihak Pokmas dari jumlah Sapi Dua Belas Ekor Menjadi Delapan Akibat kematian.

"Awalnya sapi tersebut dua belas ekor, kini tinggal delapan Karena mati dan dari pihak Pokmas teluk kulbi membuktikan dengan Berita acara.

kemudian ada lagi mati satu ekor dan mendapatkan Asuransi Senilai uang Sepuluh juta rupiah dan uang tersebut ada ditangan Seketaris desa teluk kulbi yang notabennya juga Anggota kelompok masyarakat (Pokmas)" paparnya.

Kerena pihak Pokmas tidak sanggup mengelola bantuan sapi tersebut, Kepala Desa Sebelumnya (Domisioner.red) akhirnya menyarankan agar sapi tersebut berpindah ke Bumdes Desa teluk kulbi dengan alasan untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Ditunjuk la Bumdes oleh kepala Sebelumnya untuk mengelola sapi tersebut, tapi seiring berjalannya waktu pihak Bumdes Juga tidak sanggup dengan alasan banyak mati nanti maka carilah yang bisa mengelola sapi tersebut dan akhirnya sampailah didesa Muntialo," jelasnya.

Berdasarkan peraturan menteri LHK, bahwa bantuan sapi tersebut tidak boleh berpindah dan harus dikembalikan ke tempat posisi semula.

"Sudah kita arahkan, dan minta Pihak Pokmas mengambil sapi tersebut kembalikan Sapi tersebut ke posisi semula (desa teluk kulbi.red)," katanya.

Tidak hanya verifikasi pengambilan sapi agar kembali ke posisi semula (desa teluk kulbi.red) pihak tim verifikasi akan kembali memantau akan kebenaran sapi tersebut berada didesa teluk Kulbi. baik pembukuan Pokmas tersebut akan diperiksa Oleh tim verifikasi seminggu mendatang.

Disinggung terkait sanksi yang akan diberikan Pihak Verifikasi terhadap Pokmas, Yazel Patra menyebutkan tidak ada Sanksi hukum terkait kesalahfahaman tersebut.

"Kita minta pak kades yang baru (desa Teluk kulbi) membuat kesepakatan ulang dan benahi Agar masyarakat Teluk kulbi bisa menikmati Bantuan tersebut" tutup Yazel Patra.

Sementara Itu sebelumnya, Seketaris Desa Teluk Kulbi yang juga ternyata Anggota Pokmas Teluk Kulbi membeberkan jika setelah beberapa sapi itu mati, pihaknya menginisiasi untuk mengasuransikan sapi tersebut atas namanya.

"Tapi tidak semuanya atas nama saya. Kebetulan aja yang mati sapinya atas nama saya. Jadi uangnya masuk kerekening saya ini benar adanya," jelas Sekdes.

Sekdes juga mengakui bahwa masalah ini sudah dikonfirmasi dengan dinas kehutan.

"Terkait masalah ini, pihak dinas sudah memberikan pengarahan untuk membenahi tata kelolanya," ucap dia.

Ia juga berkilah kalau ada kesalahan teknis, itu diluar pengetahuannya atau mungkin kehilafannya.

"Sebenarnya kalau menurut kami gak ada masalah bang," kata dia.

Ditambahkannya, jika pihak penegak hukum secara legal akan mengadilinya karena permasalahan yang timbul akibat kebijakan yang dia ambil, maka dengan senang hati ia akan ikuti prosesnya.

"Karna saya sadar masih banyak kekurangan pada diri saya. Saya juga manusia biasa, hanya bisa melakukan apa yang bisa saya kerjakan dan menurut saya yang terbaik," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya,sekdes mengakui tidak tahu dalam bantuan tersebut,karena tidak pernah dilibatkan dalam pertemuan terkait bantuan sapi yang kini sudah mengelinding bagai bola panas.(CR7)