Pihak Sekolah mengeluh,Harga satuan RAB kegiatan DAK tidak sesuai dengan Anggaran

Pihak Sekolah mengeluh,Harga satuan RAB kegiatan DAK tidak sesuai dengan Anggaran


LiputanJambi.id-TANJABBARAT-Pihak sekolah mengeluhkan kecilnya harga satuan rancangan anggaran belanjan(RAB)kegiatan pembangunan ruang belajar sekolah yang dibangun melalui Dana alokasi khusus(DAK)2020.pasalnya,RAB yang dibuat tidak sesuai dengan anggaran dan harga di pasaran.

Keluhan ini disampaikan pihak sekolah SDN 17 Kualatungkal,saat disambangi di sekolahnya terkait konfirmasikan soal pelaksanaan pembangunan ruang belajar yang besumber dari Dana DAK ini.

Pihak sekolah mengatakan,RAB yang ada tersebut hampir tidak masuk dengan anggaran dan harga yang ada saat ini.

Pihak sekolah terpaksa harus sebisa mukin memanfaatkan anggaran yang ada sesuai RAB di berikan.

"pandai-pandai kami lah lagi mengaturnya agar pembangunan tetap terlaksana dengan baik,meski harga satuan dalam RABnya tidak masuk dengan harga dipasaran,"ucap pihak sekolah.

Seperti harga cerucup dalam RABnya Rp 15 ribu sebatangnya,sementara kita beli harganya Rp 16 ribu itu luar dari upah pasang cerucupnya.sedangkan dalam RAB upah pasangnya cuman Rp 90 ribu luar dari biaya makan, kita coba lakukan itu sesuai dengan RAB tapi tukang pekerja tidak ada yang sanggup,akhirnya kita pihak sekolah bernisiatif naikan harga upahnya menjadi Rp 10000 ribu mengigat batas waktu pekerjaan dan sulitnya mencari tukang dengan harga upah tersebut,mau tidak mau kita naikan upanyah Rp 10 ribu jadi kita genapkan Rp 100 ribu.

kita kuwatir jika tetap bertahan dengan harga sesuai RAB tukang tersebut lari apalagi kondisi saat ini lagi suasana pembangunan proyek daerah jadi sulit untuk mencari tukang pekerja untuk pemasangan cerucup,"jelasnya.

Ditanyai soal item pekerjaan apa saja yang dilaksanakan,kata pihak sekolah hanya bangunan 3 ruang kelas dan satu lantai.

Disigung soal kelengkapan sarana dan prasarana kelengkapan isi lokal,seperti mobiler dan lainya apaka itu termasuk juga dalam item pekerjaan.

kalau untuk kelengkapan seperti apa yang ditanyakan tidak ada,hanya pembangunan ruang kelas saja dan Diangkui pihak sekolah,pertanyaan serupa pernah kita tanyakan kepada pihak kosultan H.Amin,kata kosultan tidak ada hanya pembagunan gedung ruang kelas saja.

"Sudah kita tanyakan soal kelengkapan isi dalam ruang kelas ini kepada kosultan,biar kita tidak salah.karena sekolah kita baru kali ini dapat bantuan seperti ini tapi kata kosultan tidak masuk,"jelas pihak sekolah.

Kalau kemauan Kita pihak sekolah terima kunci tau terima jadi saja,jangan dilibatkan ke pihak sekolah.karena kita tidak paham,namun tidak bisa karna aturan harus pihak sekolah yang melaksanakannya.

maunya kita itu seperti pelaksanaan kegiatan proyek APBD lah yang melaksanakannya kontraktor jadi pihak sekolah tinggal terima kunci.

Lanjut beber pihak sekolah Mana sistem pencairannya secara non tunai bukan tunai,hingga kita pihak sekolah jadi rumit.

misalnya, kalau kita beli besi itu bukan langsung kita bayar ditoko,bawak dulu nota pembelian kita dari toko itu ke bank nanti pihak bank yang bayarkan selanjutnya bukti transfer pembayar itu kita bawak lagi ke toko sebagai buktinya ke tempat kita beli bahwa sudah dibayar baru barang bisa dibawa,pihak sekolah tidak ada pegang uang,"tutur kepsek dengan didamping bendahara dan ketua pelaksana kegiatan,saat ditemui diruang kerjanya,Rabu(02/09/20).

Disentil kenapa pelaksanaan pembangunan di tutup rapat dengan seng,pihak sekolah beralasan untuk menjaga atau antisifasi terjadi hal-hal yang tidak di inginkan(pencurian) dan menghindari dari jangkauan anak-anak bermain."tutupnya.

Sayangnya H.Amin yang disebut -sebut pihak sekolah sebagai kosultan belum berasil dikonfirmasikan.

Sementara pihak dinas pendidikan Tanjabbarat di tanyakan terkait RAB siapa yang buat  mengatakan,RAB yang buat Fasilitator bersama Panitia sekolah (P2S) yang diketuai oleh H.Amin .(CR7)