LiputanJambi.id,-TANJABBARAT,-Kabid kesiap siagaan dan Sarpras Bandan penagulangan bencana daerah(BPBD) Tanjab Barat Asmuni,mengakui 1 dari 3 titik lokasi Embung yang dibangun dari awal sudah menimbulkan permasalahan.
seperti pekerjaan proyek Embung dilokasi Desa Bram itam raya, Kecamatan Bram itam,tepatnya di belakang kantor camat Bram itam.yang mana katanya terjadi kekurangan volume pada item pekerjaan penimbunan pekerasan.ada tiga kali dilakukan pekerjaan ulang oleh rekanan melakukan penambahan tanah untuk pekerasan.
Asmuni juga mengatakan,proyek pembangunan Embung dikerjakan oleh rekanan bernama Saidi,untuk nama CVnya saya lupa,"kata Asmuni,saat di temui ruang kerjanya,Selasa(11/8/20).
Ditanyai gimana bisa hingga terjadi kekurangan volume dalam pekerjaan tersebut,sementara pekerjaan ada jasa kosultan pengawas dan ada pengawas teknis dari dinas terkait.apaka ada usur sengaja atau tidak diawasi dengan baik?,Asmuni membantah bahwa pekerjaan di awasi.
"Pekerjaan diawasi lah,namun tidak tau kenapa bisa terjadi berulang-ulang volume itu kurang,"sebutnya.
Disigung kenapa bisa tercium adanya aroma dugaan terjadinya kecurangan dalam volume pekerjaan tersebut, katanya ketahuan terjadi Kekurangan volume pada pekerjaan tersebut hasil peninjauan kita dilapangan.
Disentil terkait infomasi benar apa tidak bahwa proyek Embung ini telah dilaporkan kejaksaan yang diduga menyeret namanya,"ungkapnya tidak benar,kalau soal pekerjaan benar telah di cek oleh Inspektorat dan kejaksaan,kejaksaan yang turun itu kasi pidsus kalau tidak salah,setelah diperbaiki oleh rekanan sampai sekarang pekerjaan itu di anggap selesai."Kata Asmuni.
Sayannya penyataan Asmuni ,yang mengatakan bahwa proyek tersebut telah di cek oleh pihak kejaksaan(red,Kasi Pidsus) ternyata diduga hanya rekayasa belaka,buktinya Kasi Pidsus kejaksaan Negeri Tanjab barat dikonfirmasikan terpisa mengaku belum ada turun kelokasi tersebut.
"Kita belum turun,ada rencana mau turun tapi tidak jadi,"jelas Kasi pidsus.
ditanyai gimana perkembangan proyek tersebut,natinya.katanya belum tau karena kita belum turun."ujar kasi pidsus melalui via telpon,Selasa(11/8/20)saat di konfirmasikan.(CR7)