Tanjabbarat-liputanjambi.id-Bupati kabupaten Tanjung Jabung barat Drs.H, Anwar Sadat bersama anggota DPRD kabupaten Tanjung Jabung barat melakukan peninjauan di pelabuhan Roro Kualatungkal.
Bupati Tanjabbar Anwar Sadat, dikonfirmasi mengaku peninjauan dilakukan untuk melihat kondisi pelabuhan bukan ada unsur lain.karena pelabuhan Roro Kualatungkal satu-satunya alternatif penyebrangan barang saat ini.
"kita bersyukur ekonomi kita masih bisa bergerak, tapi di sisi lain juga harus kita rawat dan jaga jangan sampai nanti karena pertimbangan ekonomi kemudian pelabuhan kita ini menjadi rusak," ujar Bupati.
"Inilah yang menjadi evaluasi kita hari ini, nanti kita juga akan meminta kepada balai beberapa rekomendasi untuk memperbolehkan baik mobil-mobil golongan VI keatas maupun mobil pribadi dan lain sebagainya," timpalnya.
Bupati juga mengakui pelabuhan Roro Kualatungkal ini belum ada timbangan atau alat ukur tonase, ini salah satu kelemahan karena sekarang masih perkiraan.
"Roro ini bukan milik pemda, karena milik APBN, jika kita membuat regulasi nanti akan bertabrakan dengan regulasi dari pusat sehingga perlu kita lakukan koordinasi dulu dengan pihak balai," ucapnya.
Dari hasil kunjungan hari ini dikatakan Bupati, dirinya tidak bisa memastikan pernah atau tidak kendaraan lewat pelabuhan Roro yang melebihi tonase, karena kita tidak punya alat ukur tonase. Menurut Bupati Pelabuhan RoRo Butuh Alat Ukur Tonase, untuk itu Dishub harus Kontrol secara efesien Kendaraan Masuk cek keabsahan Surat Rekomendasinya,"tegas bupati.
Terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjab Barat, Samsul Jauhari menyebutkan pelabuhan Roro untuk menghidupkan perekonomian Kabupaten Tanjabbar. Membantu akses masyarakat membawa barang atau kendaraan ke Kepulauan Riau.
"Untuk kendaraan golongan VI atau lebih seperti Fuso, tronton, dan alat berat kita memberi semacam dispensasi khusus berupa rekomendasi khusus sesuai arahan lisan kepala balai dengan catatan kendaraan tersebut harus bermuatan kosong dan juga dimensinya tidak melibihi yang bisa merusak properti yang ada di pelabuhan, baik berat, tinggi, panjang dan lebar karena konstruksi pelabuhan kita ini terbatas tidak lebar apalagi ada belokan," sebut Samsul Jauhari, usai menerima kunjungan Bupati Tanjabbar bersama Pimpinan dan Komisisi III DPRD Tanjabbar.
Dijelaskannya, tujuan mewajibkan ada rekomendasi dari Kadishub untuk keperluan pengawasan agar tidak terjadi kendaraan asal masuk karena jika terjadi kerusakan properti tetap menjadi tanggung jawab pemilik kendaraan. Lebih lanjut dipaparkannya, Rekomendasi yang dikeluarkan tanpa biaya, Pelabuhan Roro tidak ada semacam distribusi atau tarif lainnya karna memang untuk mempermudah akses masyarakat.
"Surat rekomendasi tujuannya jangan sampai tidak ada pengawasan, dan benar-benar dapat kita kontrol, sehingga mobil Fuso tidak asal masuk dari pihak agen atau pun juga di pelabuhan tanpa izin dan pengawasan dari saya. Jadi kita bisa mengontrol bahwa berat mobil yang lewat betul-betul tidak lebih daripada 15 ton dan dimensi panjang 12 meter agar tidak merusak properti pelabuhan," papar Kadishub.
Jika rekomendasi ini dipermasalahkan, maka kedepannya kmdikatakan Samsul, pihaknya tidak akan mengeluarkan rekomendasi lagi selain yang reguler, sampai phaknya minta regulasi ataupun pertimbangan khusus dari pihak balai untuk kendaraan golongan VI keatas," jelasnya.
Untuk memastikan tonase kendaraan, diakui Samsul, jika Pelapuhan Roro kekurangan alat ukur atau timbangan sehingga saat ini masih perkiraan saja, yang jelas tidak lebih dari 15 ton dan dimensinya tidak lebih dari 12 meter.
"Selain kekurangan timbangan kita juga akan berkorndinasi dan menyurati pihak balai meminta kajian untuk kendaraan golongan VI atau lebih, karena mereka kemaren juga menyaran ke kita untuk membuka ruang kepada kendaraan golongan Vi demi kemajuan daerah, karena ini APBN," katanya.
"Karena saat ini pelabuhan kita menjadi satu-satunya akses penyebrangan kendaraan golongan Vl keatas, kalau ke pelabuhan Tanjung Periok kan kejauhan," tutupnya.
Dimana ketahui Pelabuhan penyeberangan Roll on Roll off (RoRo) Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Barat merupakan pelabuhan penyeberangan barang dan orang yang dibangun melalui APB-N dengan tujuan untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah dengan mempermudah akses masyarakat Provinsi Jambi khususnya untuk mengangkut orang serta barang hasil bumi Provinsi Jambi untuk dipasarkan ke kepulauan Riau.(CR7)