Tanjabbarat,LiputanJambi.id,-Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat,Provinsi Jambi terus berupaya agar angka Stunting atau gizi buruk pada anak dapat berkurang dengan berbagai cara inovasi program baik mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke desa.
Ironisnya meski pemerintah daerah telah berupaya menekan kasus Stunting atau gizi buruk ini melalui stekholder terkait,namun masih juga ditemukan kasus gizi buruk.
kali ini kasus balita gizi buruk tersebut terjadi di wilayah Kelurahan Bram itam Kiri RT.15 parit 10, Kecamatan Bram Itam.
Kasus gizi buruk ini dibenarkan oleh kepala puskesmas(Kapus)Sungai Saren,"Iya benar ada kasus bayi gizi buruk di wilayah kelurahan bram itam kiri.Bayi tersebut berusia lebih kurang 8 bulan,"katanya saat dikonfirmasi media ini melalui via WhatsApp pribadinya,Senin (25/3/2024).
Lebih lanjut Kapus menjelaskan ,awal diketahui bayi tersebut Gizi buruk dibawa dengan keluhan gatal-gatal seluruh tubuh kecuali wajah yang tidak membaik dan berulang.petugas Puskesmas mendapatkan kabar dari salah satu praktek dokter dan langsung di tindaklanjuti dengan datang ke rumah pasien,"jelas Kapus.
Kapus juga menambahkan dari keterangan keluarga bayi lahir kurang bulan dan berat badan (BB) lahir tidak cukup.selama ini bayi pernah tinggal di tebing tinggi dan hanya satu kali dibawa ke posyandu di daerah Tebing Tinggi, Sementara sejak kembali ke sungai saren bayi tidak pernah di bawa ke posyandu.
Kemudian Setelah kami melakukan pemeriksaan Berat badan bayi tersebut sangat kurang dengan keluhan gatal seluruh tubuh berulang dan batuk berulang.
Melihat hasil pemeriksaan dan keluhan lain bayi langsung kami rujuk ke RSUD Daud Arif untuk diberikan penanganan dan tindakan lebih lanjut oleh dr.spesialis anak,"ujar Kapus.
Sementara terkait kasus Gizi buruk ini berapa pihak langsung menyoroti anggaran program Stunting dan sejauhmana penanganan yang sudah dilakukan hingga bisa di temui kasus gizi buruk ini.
"Rekan media perlu pertanyakan anggaran program Stunting tersebut karena infomasi ada berapa OPD ada pos dananya bahkan sampai tingkat Desa,"ujar salah satu toko pemuda tanjabbarat yang engan disebutkan namanya ini.
Sayangnya di upaya telusuri dan di kembangkan cari tau berapa anggaran program Stunting tersebut kepada Kabid Anggaran Badan keuangan Daerah (BKD) Tanjabbarat ,Dedi mengatakan terkait dengan stunting leading sektor penanganannya ada di Dinas P3AP2KB.
" Secara global saya dak tahu.karena penginput memang terpisah-pisah di beberaa OPD,"terangnya.
Disentil lagi berapa besar anggaran setiap OPD dan soal DPA kegiatan masing-masing OPD,Namun sayangnya Kabid Anggaran Dedi tidak ada tanggapan terkesan pilih bungkam sampai berita ini diterbitkan.(CR7)