Kisruh Proyek Pembangunan Ruang Kelas SMAN 2 Kualatungkal,semakin meruncing

Kisruh Proyek Pembangunan Ruang Kelas SMAN 2 Kualatungkal,semakin meruncing


Tanjabbarat,liputanjambi.id-Kisruh proyek pembangunan ruang kelas SMAN 2 Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat semakin meruncing ke publik.

Pasalnya,ketua komite SMAN 2 Yuliawati yang biasa disapa dan dikenal publik bunda Uli ini angkat bicara terkait proyek tersebut.

ketika dikonfirmasi awak media ketua komite SMAN 2 Kualatungkal ini membeberkan bahwa Dia dilibatkan hanya sebentar setelah berapa bulan berjalan kegiatan mengaku tidak dilibatkan kembali oleh pihak sekolah.

"Saya hanya di libatkan kembali saat mau pencairan dan waktu ada pemeriksaan oleh BPK,namun saya menolaknya.karena saya bilang kalau hanya memanfaatkan saya sebatas pencairan saya menolak,"katanya.

Masih di jelaskan ketua komite sampai akhir tahun pihak dinas tahan menunggu saya di rumah untuk meminta penandatanganan pencairan.

kemudia di tanggal 31 akhir tahun 2022 kemarin ada kesepakatan karena mengigat sudah di bangun 90% dan mereka terlibat banyak utang sama orang  dan utang itu tanpa sepengetahuan saya jadi berbagai pihak hubungi saya bahkan gubenur Jambi juga hubungi saya gimana baiknya untuk mediasinya.

karena ketua pelaksana kegiatan tidak melibatkan saya saat pencairan dan saya juga tidak di libatkan dalam pekerjaan maka saya tidak mau menandatanganinya.

"saya mau tanda tangan kesepakatan pencairan tersebut asalkan tanda tangan di bank di rubah dan pelaksanaan di serahkan kembali ke komite,kemudian pihak dinas menyetujui dan menyepakati,"jelasnya.

Lanjutnya di bulan Januari bendahara di rubah dan sebelumnya tanda tangan saya tidak ada di bank akhir saya tambah jadi tiga,jadi kalau pencairan saya tau,"tutupnya.

Sementara terpisah terkait penyataan ketua komite bahwa dirinya tidak dilibatkan sepenuhnya dalam kegiatan proyek tersebut,kepala sekolah SMAN 2 Kualatungkal, kabupaten Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi, Asmaida saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, mengaku khilaf.

Menurut kepsek tidak melibatkan komite itu adalah bagian dari ketidak pahaman dirinya pada program DAK tife empat tersebut.

" Itu merupakan bagian dari kehilafan kami, serta ketidak pahaman tata cara pengelolaan DAK tife empat ini, kami baru mengerti setelah setengah jalan pekerjaan, "tutupnya.(CR7)