Tanjabbarat, liputanjambi.id-Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melakukan penanaman bibit mangrove di Pangkal Babu,Parit 9 Desa Tungkal l, Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat,Provinsi Jambi,Selasa(26/7/22).
Kegiatan penanaman bibit mangrove ini dalam rangka Peringatan hari mangrove sedunia yang diperingati setiap 26 Juli.
Kegiatan ini di ikuti oleh Sekda Tanjabbarat,Komandan Lanal Palembang beserta rombongan,ketua DPRD Tanjabbarat, Unsur Forkopimda Tanjabbarat dan kepala BPDASHL Provinsi Jambi,para asisten dan staf ahli Setda Tanjabbarat ,kepala OPD dilingkup pemerintah Tanjabbarat serta para pelajar yang tergabung dalam forum Genre.
Mewakili Bupati Tanjabbarat Drs.H.Anwar Sadat,M.Ag,Sekda Tanjabbarat Agus Sanusi mengatakan, Penamaan mangrove ini upaya kita laksanakan ini merupakan langkah besar yang kita siapkan untuk generasi kita selanjutnya.untuk itu melalui kegiatan ini pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga,peduli dan tidak merusak lingkungan dalam upaya the mangrove save our earth.
"mari kita jadikan kabupaten Tanjabbarat yang lestari dan berkah,"ujar sekda.
Sekda juga menambahkan kegiatan mangrove merupakan wujud komitmen bersama antara pangkalan laut Palembang dan pemerintah kabupaten Tanjabbarat dalam menjaga upaya melestarikan mangrove.
Lebih lanjut jelas sekda,tujuan peringatan hari mangrove ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove dan memberikan solusi akan pengelolaan dan konservasi yang berlanjut.
Menurut sekda, kabupaten Tanjabbarat merupakan satu dari kabupaten di provinsi Jambi yang memiliki kawasan mangrove yang besar.vegetasi hutan mangrove di kabupaten Tanjabbarat masih memiliki formasi hutan mangrove yang sangat baik,dimana pada urutan formasi tanaman dari yang terdepan didominasi oleh api-api,perepat,bakau,rancang dan Nipah.
Hutan mangrove selain menghasilkan berbagai komoditas perikanan dan kehutanan,juga berperan untuk mencegah abrasi pantai, menstabilkan daerah pesisir,menyaring limbah secara alami, mencegah instruksi air laut,serta sebagai habitat dan tempat pemijahan beberapa jenis satwa yang tinggal di wilayah mangrove khususnya wilayah mangrove Tanjabbarat,"terang sekda.
Masih dikatakan sekda, ekosistem mangrove mempunyai potensi yang besar dalam menyerap dan menyimpan karbon.karbon merupakan salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi besar terhadap terjadinya perubahan iklim.dengan menjaga ekosistem mangrove artinya kita telah melakukan mitigasi bencana yang di sebabkan oleh perubahan iklim,"tutup sekda.(CR7)