Tanjabbarat,liputanjambi.id-Proyek Aplikasi sistem manajemen kepegawaian (SIMEKA ) yang di lucurkan oleh badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia daerah (BKPSDM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi sorotan,pasalnya proyek yang semulanya bertujuan untuk mendeteksi kehadiran ASN di lingkungan tanjabbarat tersebut terjadi eror.padahal aplikasi SIMEKA ini belum lama di buat yang menelan anggaran APBD -Perubahan tahun 2022.
Proyek aplikasi ini menelan anggaran Senilai Rp 187.000.000 dengan hps Rp 186 juta. Hal ini mencuat di publik dikarena para ASN dilingkungan Pemkab Tanjabbarat mengeluh karena aplikasi menggantikan absensi manual, Aplikasi sulit merespons perintah penggunanya. Sistem ini dijalankan aplikasi Aku Hadir yang dapat diunduh di Play Store ponsel android.tidak bisa digunakan alias eror. Senin (01/01/2023) .
"Aduh aplikasi eror pula, macam mane ni mau absen. Ngeri kite terancam TPP terpotong" keluh beberapa para pegawai.
terpisah hal senada juga di keluhkan ASN lainnya,Aplikasinya belum siap benar,ini diduga proyek gagal " kata seorang ASN menambahkan.
Menanggapi hal tersebut, Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Gatot Suwarso, membenarkan bahwa aplikasi tersebut dalam kondisi uji coba.
" Ini sedang di otak Atik oleh timnya, namanya juga uji coba. Namanya juga buatan manusia" kilah Gatot.
Gatot Suwarso meminta para pegawai dan kepala OPD khusus nya, menyikapi agar absensi menggunakan sistem manual ( Absensi kertas).
Sementara Seketaris daerah (sekda) Agus Sanusi selaku petinggi ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat belum berhasil untuk dikonfimasi terkait hal ini.sampai berita ini di terbitkan sekda belum memberikan tanggapan.(CR7).