Kadis P3AP2KB Tanjabbarat Mengikuti Kegiatan Forum Nasional Stunting 2021 Secara Virtual

Kadis P3AP2KB Tanjabbarat Mengikuti Kegiatan Forum Nasional Stunting 2021 Secara Virtual


TANJABBAR - liputanjambi.id-Mewakili Bupati Tanjung Jabung Barat, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik H.Mulyadi, S.Pd.M.Kes mengikuti secara virtual kegiatan Forum Nasional Stunting 2021 dari Ruang Rapat Bupati, Selasa (14/12/21).

Acara yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Prof Dr. K.H. Ma’ruf Amin itu mengangkat Tema “Komitmen dan Aksi Bersama Untuk Membangun Strategi Efektif Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Di indonesia”.

Wakil Presiden Prof Dr. K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya berharap melalui Forum Nasional Stunting 2021 terbangun komitmen dari seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat terbentuk input dan rekomendasi bagi rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting.

“ Tema yang diambil dalam kegiatan ini harus dapat kita maknai dengan baik, sehingga dapat menjadi roh dan penyemangat kita dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” Ucapnya.

Wapres Ma`ruf menyebut, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen bersama. Tidak hanya komitmen di tingkat pusat, upaya advokasi komitmen pemerintah daerah juga harus optimal.

“ Hingga tahun 2021, seluruh Bupati dan Wali Kota dari 514 kabupaten/kota telah menandatangani komitmen bersama untuk melakukan percepatan penurunan stunting di daerah. Komitmen ini harus tetap dijaga dan betul-betul dibuktikan pelaksanaannya di daerah,” Kata wapres.

Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan.

Sementara itu, Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, SP.OG mengatakan bahwa BKKBN berkomitmen untuk mencapai target 14 persen angka stunting di tahun 2024, yang saat ini berada di angka 27,7 persen. Hasto mengatakan, BKKBN sudah membuat terobosan atau inovasi untuk penurunan stunting yaitu dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).

“ Jadi stunting itu dimulai dari keluarga, pendekatan melalui keluarga dimana tim pendamping keluarga itu ada 3 unsur yaitu dari Kesehatan atau Bidan, Tim Penggerak PKK dan Kader-kader yang ada di daerah,” kata Hasto.

Selain itu, ia menyampaikan, BKKBN telah meluncurkan program Mahasiswa Peduli Stunting atau disebut Mahasiswa Penting. Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.

“ Kualitas SDM ditentukan dari 1000 hari pertama sejak kehamilan, meskipun tinggal ditempat tidak layak, tidak boleh ada stunting. Program Mahasiswa Penting akan digaungkan hingga ke seluruh perguruan tinggi, jangkauannya pun akan secara luas menyentuh masyarakat hingga pelosok tanah air,” Ucapnya.

Saat ditemui dalam Wawancara nya, H.Mulyadi, S.Pd.M.Kes mengatakan bahwa pada tahun 2024 target angka stunting di kabupaten tanjung jabung barat adalah 14% . Sementara pada saat ini di Kabupaten Tanjung Jabung Barat data terakhir nya pada tahun 2018 adalah 21,81% SSGBI (Survei Status Gizi Balita Indonesia) .

“ Mudah-mudahan melalui dinas P3AP2KB, program-program yang berhubungan dengan penanganan angka stunting ini bisa dimaksimalkan mulai dari lintas sektor yaitu lintas sektor tugas dan fungsi OPD, lintas antar masyarakat sampai terendah, tingkat keluarga, tingat desa kelurahan, kecamatan dan Kabupaten melalui pendamping-pendamping keluarga.” Ujarnya.

Untuk penganggarannya, kata dia, nantinya akan dukung dengan APBD dan APBN serta juga bisa dipergunakan melalui program yang ada di dana desa atau anggaran desa.

Sementara, Dalam kesempatan yang sama, Kadis P3AP2KB Drs. H. M. Yunus mengatakan bahwa pada hari ini telah melaksanakan program nasional stunting tahun 2021 dan ada beberapa narasumber yang dimana secara resmi dibuka oleh bapak wakil presiden Republik Indonesia.

Menurutnya, Ada beberapa hal bahwa penanganan stunting ini tidak hanya dilakukan oleh satu OPD saja tetapi perlu konvergensi dan kerjasama baik melalui OPD terkait, masyarakat, media, lembaga masyarakat, semua harus berperan aktif dalam penurunan angka stunting.

“ Tanpa bekerjasama saya pikir ini tidak akan bisa maksimal untuk kita capai, sehingga saya harap nanti pada tahun 2024 stunting kita bisa turun menjadi 14%. Saya yakin dan optimis berkat kerjasama kita semua untuk tanjung jabung barat pada tahun 2024 bisa mencapai angka 14% bahkan bisa turun dari angka itu.” Ungkapnya.

Turut mendampingi Staf Ahli pada acara tersebut, Kadis serta kabid dan kasubid DP3AP2KB Kabupaten Tanjung Jabung Barat.(CR7)