Masyarakat Sebut Proyek Dibiayai Pemerintah Selalu Cepat Rusak Diduga Akibat Minim Pengawasan

Masyarakat Sebut Proyek Dibiayai Pemerintah Selalu Cepat Rusak Diduga Akibat Minim Pengawasan


Tanjabbbar,liputanjambi.id-Diduga adanya pembiaran dari pihak berwenang dan kurangnya pengawasan.beakibatnya jalan yang dibangun melalui pihak ketiga (kontraktor) mengunakan uang rakyat yang dikelola pemerintah (plat) merah melalui Dinas terkait cepat rusak, kadang-kadang belum hitungan berapa hari.

Masyarakat,kerap kali mengeluhkan rendahnya mutu kualitas pekerjaan proyek dikerjakan.

menurut masyarakat ada beberapa faktor dominan yang menyebabkan jalan di bangun pemerintah daerah rusak dengan sangat Cepat,” kata salah seorang warga yang enggan di sebut namanya.

Selain faktor kurangnya pengawasan,sumber juga menduga adanya praktik budaya setor menyetor fee menjadi salah satu alasan jalan rusak sangat cepat.

Seperti pantauan media ini dilapangan kerap kali ditemukan proyek dikerjakan sudah menimbulkan kerusakan.diantaranya Pekerjaan Proyek pembangunan peningkatan jalan rabat beton RT.04 Dusun Bahagia Tungkal l kecamatan Tungkal ILIR, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, diduga sudah menimbulkan keretakan, Minggu (6/8/2023).

Saat rekan media monitoring ke lokasi, terlihat cor betonnya sudah mulai terjadi retak dan memanjang di bagian tengah. Sehingga kondisi tersebut menguatkan diduga rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek pembangunan rabat beton tersebut.

Tender Proyek tersebut dimenangkan CV Rahmat dan konsultan pengawas CV Mega Cipta konsultan.proyek tersebut menyedot anggaran APBD dengan pagu Rp.999.350 dan nilai hps Rp. 999.248.

Selain itu proyek peningkatan jalan RT 06 Parit Tomo terpantau hasil pekerjaan secara kasat mata bagi orang awam (bukan teknis) tentunya melihat mutu kualitas proyek giling kepala.karena kondisi proyek sudah betempel-tempel diduga kuat ada yang rusak,batu krikil sebagian berserakan.

Dilokasi pekerjaan juga tidak ditemukan papan proyek sehingga sulit mencari tahu berapa besar anggaran proyek dan siapa yang melaksanakan.Namun hasil penelusuran media ini melalui portal LPSE kabupaten ternyata anggaran proyek cukup fantastis.

Proyek tender tersebut dimenangkan oleh CV Ar Razak dengan nilai pagu Rp.1.498.500 dan hps Rp 1.498.449 dengan tanpa konsultan pengawas, karena tidak ditemukan jasa konsultan baik di lokasi maupun dalam LPSE.

Ironisnya lagi lokasi proyek dilaksanakan minim penduduk,hanya dikelilingi kebun sawit dan pinang anehnya  kondisi proyek sudah rusak.

Sampai berita ini diterbitkan PPK, konsultan pengawas belum berhasil dikonfirmasi untuk ditanyakan kenapa kerap kali proyek baru di bangun sudah menimbulkan kerusakan.(CR7)