Begini Tanggapan Dr. Fahrudin Analis Politik dan Kebijakan Provinsi Jambi Soal Debat Pilkada Tanjabbbar di Lakukan KPU Satu Kali

Begini Tanggapan Dr. Fahrudin Analis Politik dan Kebijakan Provinsi Jambi Soal Debat Pilkada Tanjabbbar di Lakukan KPU Satu Kali


 Liputan Jambi.id-Analis politik dan kebijakan Dr. Fahrudin,HM, M.A menangapi soal pelaksanaan Debat Pilkada serentak tahun 2024 yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanjabbarat yang hanya satu kali,Rabu (6/11/24) siang.

Menurut analis politik dan kebijakan provinsi Jambi ini mengatakan tujuan debat pilkada untuk meningkatkan pemilih yang rasional.nah,salah satu pemilih rasional atau pemilih yang berkualitas itu,ditunjukan dengan pemilihan mereka didasarkan pada program atau visi -misi yang di usung oleh kandidat.

Nah, program ataupun Visi-misi yang akan ditawarkan kandidat itu salah satunya muncul melalui arena debat antara kandidat.supaya Masyarakat luas mengetahui program ataupun Visi-misi kandidat yang mana menjadi pilihan masyarakat dari sekian kandidat,"katanya.

Lanjutnya,bagi dirinya untuk menunjukkan kualitas bagi pemilih kita seharusnya memang idealnya memperbanyak jumlah pelaksanaan Debat, misalnya menimal dilaksanakan 3 kali sehingga publik  itu disuguhkan informasi terkait dengan kandidat yang akan mereka pilih.

Selama ini mungkin publik hanya mengetahui program ataupun Visi-misi kandidat kandidat hanya melalui media dan melihat dari stiker ataupun baleho begitu. nah, hari ini melalui debat secara langsung publik jadi tau apa yang disampaikan oleh kandidat dan janji-janji kandidat apa bila terpilih nantinya.

"saya berpikir seperti itu,kalau debat hanya satu kali dilaksanakan,jadi kesannya seremonial dan hanya kebutuhan untuk tertentu saja bahkan belum lagi kita lihat kualitas debatnya, seperti pertanyaan.

hal tersebut perluh dibenahi kedepan, disamping kualitas atau jumlah pelaksanaan debatnya,"ujarnya.

Menurutnya mestinya pelaksanaan Debat di tambah dan kualitas acara dan debatnya juga di benahi.kemudian untuk panelis hendaknya juga di isi oleh orang -orang yang berkompeten yang memang pakar di bidang-bidang tertentu, seperti soal pendidikan, ekonomi,politik ,sosial dan lainya.

mereka lah yang seharusnya jadi penalis karena mereka orang-orang sudah memahami,"terangnya kepada media ini saat di mintai tanggapan melalui via telepon pribadinya.(CR7)