DPRD dan ISNU Tanjabbar Desak Petrochina Tutup Beroperasi, Belasan Karyawan Positif Covid-19

DPRD dan ISNU Tanjabbar Desak Petrochina Tutup Beroperasi, Belasan Karyawan Positif Covid-19


LiputanJambi.id-Tanjab Barat – Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah merilis ada sebanyak 13 orang karyawan PT PetroChina International Jabung Ltd erkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini pasca diumumkan empat orang karyawan perusahaan tersebut asal Tanjab Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Menanggpi hal tersebut, anggota DPRD Tanjabbar dan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Tanjabbar dengan tegas mendesak PT Petrochina tutup beroperasi.

Tujuannya agar kasus terkonfirmasi positif teidak menyebar ke karyawan lainnya hingga ke masyarakat.

"Jika Pemkab dan PT Petrochina tidak mengambil tindakan tegas dengn segera menutup operasi dan melokcdown seluruh karyawan, kita khawatirkan karyawan lainnya dan masyarakat sekitar juga terkena dampak dari karyawan yang telah terkonfirmasi Covid-19," tegas politisi muda Partai Golkar itu.

Kehawatiran anggota DPRD Tanjabbar ini tentu memiliki alasan yang kuat, pasalnya sejak ditetapkan empat orang karyawan PT Petrochina positif Positif Covid-19 beberapa waktu lalu dan saat ini menyebar ke karyawan lainnya menjadi 13 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Karena itu kita minta Petrochina segera ditutup operasinya, karena tidak menutup kemungkinan kedepannya akan bertambah banyak akan menyebar ke karyawan lainnya dan masyarakat sekitar perusahaan," tegasnya dengan suara lantang.

Hal senada juga di sampaikan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ( ISNU) Tanjung Jabung Barat, M Kurdi Zakaria meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Tanjab Barat untuk menutup sementara operasional pihak perusahaan PetroChina.

"Kami minta Pemda bertindak cepat memberitahu pihak terkait untuk menghentikan sementara kegiatan produksi, setelah dinyatakannya ada 13 karyawan di perusahaan itu positif COVID-19," tegasnya, Minggu (26/07).

Dikatakannya, dengan ada 13 karyawan PT PetroChina international Jabung Ltd terkonfirmasi positif Covid-19 ini, jelas merugikan lingkungan sekitar, apalagi selama beberapa hari jumlah terkonfirmasi semakin bertambah.

"Awalnya dari informasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat cuma 1, tambah lagi 4, tambah lagi 6 dan terakhir ada 2, ini kan terus ada penambahan bukan hitungan bulan tapi hitungan minggu sudah ada 13 karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, jelas ini membayakan masyarakat sekitar," ungkapnya mantan Aktivis 98 ini.

ISNU juga meminta pihak PetroChina Jabung Ltd agar bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitar yang saat ini terjadi lockdown dan pembatasan jam malam. Tentunya, hal tersebut akan berimbas pada perekonomian masyarakat sekitar perusahaan.

"PetroChina harus bertanggungjawab dengan lingkungan sekitar jangan hanya diberikan beras dan mie instan saja, karena imbas daro PetroChina saat ini masyarakat sekitar perusahaan ekonominya terganggu," tandasnya.

Tak hanya itu, ISNU juga meminta kepada Pemerintah Daerah, baik Pemkab maupun Pemprov agar segera bertindak tegas terhadap banyaknya karyawan PetroChina yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini, paling tidak oprasional PetroChina segera ditutup sementara hingga normal kembali.

"Pemkab dan Pemprov jangan diam saja, tutup oprasional PetroChina sekarang juga sampai waktu normal, jika tak sanggup ISNU Tanjung Jabung Barat akan berkoordinasi ke Pimpinan Pusat ISNU untuk menyurati Mentri ESDM terkait penutupan oprasional PetroChina ini," ujarnya. (CR7)