Soal Proyek Oprit Jembatan Seko,Hamdani: Pekerjaan Harus diselesaikan kalau tidak sama juga Proyek Mubazir

Soal Proyek Oprit Jembatan Seko,Hamdani: Pekerjaan Harus diselesaikan kalau tidak sama juga Proyek Mubazir


liputanJambi.id-Tanjab Barat-Terkait oprit 17 paket proyek pembangunan Jembatan yang berada di wilayah kecamatan Seberang kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat,tidak selesai atau mangkrak akhirnya membuat ketua Komisi Tiga beserta anggota komisi tiga angkat bicara.pasalnya,anggaran yang sudah di plot sesuai kontrak sebelum nya tiba-tiba terjadi pemangkasan atau pemotongan oleh pihak eksekutif dengan alasan Covid-19.

Ketua komisi Tiga Hamdani Se,mengatakan sangat menyayangkan anggaran yang sudah di plot pada pekerjaan tersebut kok,dipotong.

Lanjut ketua Komisi Tiga Hamdani dengan nada tegas,kita dari komisi tiga mendorong agar pembangunan oprit 17 paket jembatan yang tidak selesai harus di rampungkan tahun ini juga,"tegasnya.

"Sebelumnya memang ada pemangkasan anggaran berkisar 8% untuk Covid-19. Dan itu kita sangat sesalkan kenapa harus dipotong" Ujar Hamdani, Saat dikonfirmasi awak media. Selasa (13/10/2020).

Ia juga menyebutkan, anggaran proyek jembatan yang dipangkas oleh pihak eksekutif tersebut,telah di masukkan kembali di APBD perubahan.

"sudah kami masukan kembali anggaran yang di pangkas tersebut,dan sudah di sahkan tinggal lagi di evaluasi oleh gubernur,"kata politisi PDI-Perjuangan ini.

"Saya sebagai ketua Komisi tiga bersama anggota komisi tiga tetap mendorong kegiatan tersebut tetap selesai Tahun ini.kalau tidak selesai tahun ini pekerjaan tersebut sama juga mubazir,"tandasnya.

Ditanyakan soal kelanjutan siapa yang mengerjakan proyek tersebut,apaka tetap kontraktor yang sama atau melalui proses lelang lagi."ungkapnya untuk kelanjutan pembangunan jembatan yang menggunakan APBD - P ini tentunya Pihak Kontraktor harus mengikuti proses lelang kembali.

"Itu kemarin APBD Murni, sekarang APBD perubahan.tentunya kontraktor harus mengikuti lelang kembali sesuai prosedur nya."timpalnya.

Terpisah salah satu rekanan kontraktor yang minta namanya tidak di sebutkan mengatakan, gimana rekanan mau mengerjakan oprit tersebut,sementara anggaran dipangkas.

"tidak sesuai kontrak awal dengan alasan untuk di alihkan anggaran covid-19."ucapnya singkat,saat di konfirmasikan.(CR7)