Tanjabbarat, - liputanjambi.id-Terkait adanya dugaan agen dan pangkalan gas melon atau gas LPG bersubsidi 3 Kg di Kabupaten Tanjabbar yang nakal atau menjual harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berdampak melejitnya harga dan terjadinya kelangkaan gas.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro menindaklanjuti dugaan tersebut sudah menurunkan timsus satgas LPG untuk memantau dan mengawasi agen dan pangkalan yang ada di Tanjab Barat.
"Tim kita sudah melakukan penelusuran di setiap pangkalan dan agen, rata-rata pangkalan menjual harga HET yaitu 18 ribu - 19 ribu rupiah," ujar Kapolres Tanjab Barat.
AKBP Guntur Saputro menjelaskan, jika ada masyarakat yang dapat gas melon diatas harga HET di pangkalan yang lepas dari pantauan tim satgas harap merekam atau membuat video sebagai bukti dan melaporkan lansung ke polres atau instansi terkait untuk ditindak tegas.
"Gas melon itu namanya juga gas subsidi untuk warga yang tidak mampu, jadi agen dan pangkalan jangan main-main, mau cari keuntungan lebih besar jangan jadi pangkalan gas subsidi," tegas Kapolres.
Menurutnya, Polres Tanjab Barat siap melakukan pemantauan dan pengawasan, dan siap terjun lansung kelapangan jika ada laporan lansung masyarakat.
"Jangan takut, dan jangan segan-segan untuk menghubungi atau melaporkan jika ada terbukti pangkalan yang nakal. Akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku," sebut Kapolres.(CR7)