Diduga Kurang Pengawasan,Begini Proyek Sandes dikerjakan

Diduga Kurang Pengawasan,Begini Proyek Sandes dikerjakan


Tanjabbar, liputanjambi.id- Proyek sanitasi pedesaan ( Sandes ) yang bersumber dari dana DAK kabupaten Tanjab Barat, tahun 2022 diduga ada kejanggalan . Pasalnya, program yang menggunakan sistem swakelola masyarakat setempat yang di komandoi olah KSM tersebut dikerjakan tidak sesuai RAB.

Seperti halnya pekerjaan yang berlokasi di Desa Lampisi SP 2 kecamatan Renah Mendalo, kabupaten Tanjab Barat, ditemukan pekerjaan yang terlihat banyak kejanggalan.

Dari pantauan media dilokasi pekerjaan sanitasi pedesaan yang dibandrol sebesar 16 juta lebih per satu lokasi pekerjaan dinilai tidak sesuai dengan hasil pekerjaan. Selain di buat asal jadi, pihak pelaksana pekerjaan juga menggunakan material berbeda dengan ketentuan.

Hal itu dibenarkan warga setempat saat di konfirmasi Media ini. Rabu (27/1) menurut warga dengan dana sebesar itu kenapa pekerjaan nya asal jadi.

" Masak dana sebesar itu cuma seperti itu pekerjaan nya, seharusnya bisa dibangun lebih bagus lagi" kata warga.

Dia juga menerangkan, yang kami lihat bangun sanitasi pedesaan yang dibuat dan dikomandoi KSM tersebut rata-rata menggunakan sertu sebagai bahan campuran semen.

" Semuanya menggunakan sertu, tidak ada yang menggunakan batu split, karna lebih murah harganya dan lebih mudah di dapatkan disini, bisa di cek oleh dinas terkait kebenaran nya, " terang warga.

Terpisah salah satu warga yang rumahnya juga mendapatkan bantuan dari program sanitasi pedesaan ini juga membenarkan jika saat pelaksanaan pekerjaan menggunakan batu sertu.

" Kalau di sini pakai sertu pak, itu bisa dilihat masih ada bekas-bekas sisa pekerjaan, " terang warga.

Hasil investasi media setempat juga membenarkan jika pembuatan sanitasi pedesaan yang berada di desa Lampisi SP 2 menggunakan material sertu bukan batu seplit. " Semuanya menggunakan sertu, tidak ada yang memakai split, bohong itu, kami berharap pihak PUPR tidak tutup mata dan segera lakukan kroscek, jika benar ada unsur kesengajaan harus di tindak, " tegas Arpandi.

Sementara itu ketua KSM Desa Lampisi SP 2 Eka saat di konfirmasi melalui via WhatsApp membantah jika pekerjaan yang ditukanginya menggunakan material jenis sertu.

" Bisa di cek pak ke lokasi, kita mau ngomong nanti takut nya salah, kita hanya mengikuti RAB nya saja, " kilahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa, Proyek sudah selesai, udah kita serahkan dan laporan ke pendamping desa.

" Ada 19 titik di desa ini yang kita bangun sanitasi pedesaan, dan semuanya sudah selesai dikerjakan, " pungkasnya. (Tim)