Liputan jambi.id- Salah satu rekanan atau pengusaha kontruksi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Merasa ditipu oleh Pejabat teras Kabupaten Tanjung Jabung Barat Barat dengan iming-iming pekerjaan proyek APBD, sehingga rekanan diminta mahar untuk proyek tender yang akan dikerjakan berupa fee proyek sebesar 12 persen dari nilai proyek.

Alih-alih diberikan pekerjaan, malah pekerjaan yang dijanjikan dimenangkan oleh perusahaan lain pada proses tender, padahal mahar sudah disetor kepada oknum yang diduga atas perintah pejabat teras kepala daerah .

Salah satu rekanan yang merasa dirugikan menjelaskan kepada wartawan membeberkan kronologis awalnya.pertama dirinya dihubungi oleh salah satu pejabat pada tahun 2022 lalu, untuk menawarkan pekerjaan dan untuk meyakinkan rekanan diajak langsung bertemu dengan pejabat teras ini sehingga pejabat itu mengeluarkan disposisi.

"Saya dipanggil oleh salah satu Plt Kepala OPD dan saya datang. Pada intinya pembicaraan kami itu soal kegiatan proyek. Ada pekerjaan tapi saya diminta setor fee 12 persen kepada salah satu oknum ketua Ormas. Awalnya saya tidak percaya dengan ketua Ormas tersebut, tapi saya diajak bertemu langsung dengan pejabat teras ke rumah pribadinya di Jambi. Dan saya bertemu langsung dengan pejabat teras ini dan saya tanya soal mahar, pejabat teras ini mengatakan langsung saja dengan beliau sambil menunjuk ke Ketua Ormas dan mengeluarkan disposisi kepada pejabat ULP," jelas salah satu rekanan yang minta namanya tidak disebutkan.

Bukannya memberikan pernyataan tegas dan melarang, serta menyarankan agar pihak rekanan mengikuti mekanisme yang ada, pejabat teras ini malah ikut mengiyakan serta menyarankan agar mahar atau fee tersebut diserahkan ke Oknum Ketua Ormas tersebut apabila ingin mengerjakan proyek tersebut. Yakin dengan apa yang di ucapkan pejabat teras ini pihak rekanan mentransfer sejumlah uang dan sebagian cash atau tunai. Namun, hingga kini pihak rekanan tak mendapatkan kejelasan terkait pekerjaan yang dijanjikan, bahkan tidak ada lagi kabar pekerjaan yang dijanjikan. Pihak rekanan merasa oknum Ormas bersama pejabat teras tanjabbarat ini telah menipu dirinya dengan iming-iming pekerjaan proyek melalui disposisi.

"Ini namanya tipu - tipu , melalui disposisi dan ketua Ormas, didepan mata saya sendiri pejabat teras ini neken (Nanda tangani) disposisinya di rumah pribadinya ," kesalnya.

Dengan adanya bukti dan merasa tertipu dengan janji - janji tersebut, bahkan pihaknya akan menempuh jalur hukum.

"Semua bukti transfer dan jadwal serta lokasi setiap pertemuan kami ada dan sebagian juga ada rekaman fotonya, jika tidak ada lagi itikat baik dari oknum tersebut nanti kita akan tempuh jalur hukum," tegasnya. (Tim)