Tanjabbarat, Pasca nyaris ya roboh jalan jembatan kayu di lokasi wisata mangrove yang diduga mengunakan dana CSR PetroChina yang di duga dikelola Dinas PU Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendapat sorotan dari berbagai pihak.
"Kami minta aparat penegak hukum memiliki kewenangan untuk turun memeriksa pekerjaan tersebut, karena kita kuwatir insiden tersebut sewaktu-waktu bisa terjadi kembali."ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu di tindak lanjut terkait mekanisme atau proses mendapatkan gelontoran dana CSR pada kegiatan tersebut, Bappeda Tanjabbarat selaku leading sector melalui sekretariat CSR saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Bappeda selaku sekretariat tugasnya menyampaikan usulan sampai dengan usulan tersebut diterima atau di tolak perusahaan dalam hal ini PetroChina, nah kebetulan usulan ini diterima PetroChina dan disetujui oleh SKK Migas,sementara untuk teknis pengerjaannya di Dinas PUPR,"terang Mulyadi, Senin (11/11/2023).
"Ini dana CSR yang mana ya, di tahun 2022 lalu ada dana bantuan CSR dari PetroChina. "Itu, pekerjaannya pembangunan jalan masuk yang rigid beton menuju depan jembatan masuk hutan mangrove ,"tambahnya.
Ditanya berapa besar anggaran bantuan dari CSR tersebut pihaknya menjelaskan untuk jalan rigid beton itu berkisar Rp 2,3 milyar, sementara yang untuk jerambah dalam hutan mangrove kami tidak mengetahui, karena itu langsung antara Dinas PU dengan PetroChina ,"tegasnya saat dikonfirmasi via telpon pribadinya.
Terpisah kepala dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat, Apri Dasman saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jembatan yang berlokasi di tempat wisata mangrove yang nyaris roboh tersebut bukan jabatan yang dibangun menggunakan dana CSR.
" Itu bukan yang dibangun dari sumber dana CSR, karna jembatan yang dibangun menggunakan dana CSR tidak menggunakan tali, jadi dilihat dari fisiknya jelas itu bukan proyek dari program CSR, " jelas Apri Dasman, kadis PUPR saat dikonfirmasi via telepon.
" Saat ini pihaknya sedang melakukan survey kelokasi untuk mengetahui secara detail, " tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui instansi mana yang bertanggung jawab terhadap pembangunan jembatan yang kondisinya saat ini sudah miring. (CR7)