Soal Realisasi FPKM PT. RALL Sebesar 20 Persen, Ketua Koperasi Desa Dusun Mudo Masih Bungkam

Soal Realisasi FPKM PT. RALL Sebesar 20 Persen, Ketua Koperasi Desa Dusun Mudo Masih Bungkam


LiputanJambi.id, Tanjabbar, - Dikonfirmasi soal realisasi penyaluran Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) dari PT RAAL untuk wilayah Desa Dusun Mudo, kecamatan Muara Papalik, kabupaten Tanjab Barat, hingga kini ketua koperasi Ketam Putih masih bungkam. Kamis (13/2/2025).

Keluhan warga Desa Dusun Mudo terkait penyaluran FPKM sebesar 20 persen yang dikucurkan melalui koperasi Ketam Putih hingga kini masih terus bergulir.

Menurut warga, selain tidak transparan pihak koperasi dalam pengelolaan dana FPKM warga juga menerangkan banyaknya kejanggalan pihak koperasi selaku pihak yang mengelola dana FPKM sebesar 20 persen.

"Tidak pernah ada musyawarah pengurus koperasi dengan warga, apa yang dilaksanakan hari ini tidak pernah di rapat kan, "kata warga.

Dana sebesar 12,5 juta per kepala keluarga sangat bearti bagi kami jika pihak koperasi menyalurkan dengan benar.

" 12,5 juta pak per KK, terdapat sebanyak 576 kepala keluarga di desa ini yang tercatat sebagai penerima, " jelasnya.

Dia juga mengingatkan agar pengurus koperasi segera melakukan rapat dan mengundang seluruh warga yang sudah tercatat sebagai penerima.

" Jika benar tidak ada permainan pihak koperasi dalam hal ini kami minta segera digelar rapat dan kami semua dihadirkan supaya masalah ini bisa jelas dan terang, " tegasnya.

Terpisah camat Muara Papalik Didruzal, SE, MM saat dikonfirmasi media mengatakan bahwa pihak kecamatan hanya sebatas mendampingi saat pengurus di perusahaan.

"Kami dari kecamatan haya sebatas itu, setelah cair dan masuk ke koperasi itu sepenuhnya kewenangan koperasi dan pemerintahan Desa terkait, " kata Camat saat dikonfirmasi disela kegiatannya di kantor Bupati, Kamis (13/2/2025).

Dia juga berharap pihak koperasi dapat menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan masyarakat terkait penyaluran FPKM tersebut.

" Seharusnya koperasi jelaskan saja, itukan ada Rab nya, jadi sangat jelas apa yang yang direalisasikan dari dana tersebut, " sebutnya.

Saat ditanya apakah pihak kecamatan juga mendapatkan informasi atau semacam pelaporan dari koperasi terkait apa saja yang mereka belanjakan dari alokasi dana tersebut.

" Tidak ada sampai ke kami, mungkin itu hanya sebatas pemerintahan Desa saja, " ujarnya.

Sayangnya ketua koperasi Hengky sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan FPKM sebesar 20 Persen dan disalurkan berupa barang ke masyarakat hingga saat ini masih bungkam.

Saat dikonfirmasi melalui via telepon terdengar nada aktif namun tidak diangkat, demikian juga saat dilayangkan pesan melalui WhatsApp juga tidak merespon. (CR7)