Tanjab Barat - Usulan pengadaan eskalator di gedung DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) menuai kecaman keras dari berbagai elemen masyarakat. Banyak yang menilai bahwa ide ini mencerminkan ketidak pedulian wakil rakyat terhadap kondisi riil yang dihadapi masyarakat saat ini .
Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat, dari partai NasDem Hararap, mengakui bahwa dirinya telah mengajukan permohonan kepada Bupati terkait pengadaan eskalator tersebut.
"Benar, saya mengajukan permohonan kepada Bapak Bupati karena beberapa anggota DPRD sudah tidak kuat lagi naik tangga. Terkabul atau tidak, kita belum tahu, ini baru permohonan," ujarnya saat dikonfirmasi media melalui via telpon.
Namun, alasan tersebut justru semakin memicu kemarahan publik. Di tengah kondisi infrastruktur yang memprihatinkan, pelayanan kesehatan yang belum optimal, serta masalah ekonomi yang menghimpit sebagian besar masyarakat, usulan eskalator dianggap sebagai bentuk pemborosan anggaran yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
"Jalan-jalan di desa kami masih banyak yang rusak parah, puskesmas kekurangan fasilitas, tapi wakil rakyat malah minta eskalator? Ini kan namanya tidak punya empati," kata seorang tokoh masyarakat Tanjab Barat dengan nada geram.
Gelombang protes terhadap usulan eskalator ini terus bergulir di media sosial. Warga Tanjab Barat mendesak agar pemerintah daerah dan DPRD lebih memprioritaskan program-program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang.(cw)