Tanjabbar, – Proyek peningkatan jalan rigid beton di Kelurahan Rantau Badak, Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, menjadi sorotan publik. Pasalnya, kualitas pekerjaan proyek yang menelan anggaran hampir setengah miliar rupiah ini diragukan.
Proyek yang didanai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kelurahan Rantau Badak tahun 2025 sebesar Rp 483.975.000,- ini, meliputi peningkatan jalan dengan volume panjang 239 meter, lebar 4,50 cm, dan ketinggian 2 cm. Namun, pantauan di lapangan menunjukkan adanya indikasi pengurangan volume semen dalam campuran material. Selain itu, ketebalan beton juga tidak merata, dengan bagian pinggir jalan yang lebih tebal dari bagian tengah.
Warga setempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas pekerjaan ini. "Ini kelihatan sekali curang. Pekerjaan bagian pinggir ditebalkan, sementara yang bagian tengah tipis. Sudah tentu nanti tidak lama akan rusak," ujar seorang warga pada Jumat (7/11/2025).
Ironisnya, saat proyek ini dikerjakan, tidak ada satupun tim pengawas maupun tim teknis dari kelurahan yang berada di lokasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan dan pengendalian mutu proyek.
Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui dinas terkait untuk segera melakukan investigasi terhadap proyek ini. Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan, masyarakat meminta agar pihak-pihak yang bertanggung jawab diberikan sanksi tegas.
"Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memastikan proyek ini dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Jangan sampai anggaran yang besar ini sia-sia karena kualitas pekerjaan yang buruk," tegas salah seorang masyarakat Rantau Badak.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kelurahan Rantau Badak terkait permasalahan ini.
Masyarakat berharap agar pihak kelurahan segera memberikan penjelasan dan mengambil langkah-langkah perbaikan agar proyek ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.(cw)

