Liputanjambi.id-Ketua Aliansi wartawan Indonesia (AWI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Bupati,Samsul Bahri meminta supaya pihak Aparat Penegak Hukum (APH) segera memanggil dan memeriksa pihak kelurahan Bram itam kiri.terkait ditemukan pekerjaan jalan setapak beton yang dilaksanakan melalui dana kelurahan Bram itam kiri 2024,baru dibangun sudah Retak.
Sambung Samsul,diduga kuat pekerjaan yang dilaksanakan syarat dengan penyimpangan, pasalnya hasil investigasi media dilapangan ke lokasi proyek terlihat kondisi pekerjaan yang baru rampung telah memperhatikan.
"Ya,kita berharap inspektorat bersama APH untuk kroscek pekerjaan tersebut,"tandasnya.
Diberitakan sebelumnya , proyek Rabat beton terkesan dikerjakan asal jadi. Pasalnya, baru saja selesai dikerjakan pada bulan lalu, saat ini proyek jalan tersebut sudah mengalami kerusakan.
Seperti Badan jalan yang dibangun terlihat mengelupas dan retak memanjang.
Lurah Bram Itam Kiri Ibrahim saat dikonfirmasi hal ini mengaku telah meminta pihak yang bekerja untuk melakukan perbaikan pada titik pekerjaan yang rusak.
"Mana yang rusaknya, kan masih tahap pemeliharaan, " kilahnya pada media ini saat dikonfirmasi via WhatsApp. Jum'at (20/12/2024) pagi.
Saat diperlihatkan hasil investigasi media berupa bukti Poto kondisi jalan rabat beton yang sudah rusak dari hasil pekerjaan proyek dana kelurahan Bram Itam Kiri, dia kembali berkilah jika sudah memberi tahu pihak pelaksana pekerjaan untuk lakukan perbaikan.
" Mungkin belum diperbaiki, saya sudah kasih tau awal bulan kemarin dan sejak itu saya belum turun lagi ke lokasi, "kilahnya.
Saat disinggung soal lemahnya pengawasan dari kelurahan terhadap pekerjaan fisik yang bersumber dari dana kelurahan dapat menyebabkan tidak optimalnya hasil pekerjaan. Siapa yang bertanggung jawab jika hasil pekerjaan tidak sesuai dengan besaran dana yang dikucurkan pemerintah ?
"Saya kroscek ko saat masih bekerja, saya juga turun dan sudah saya kasih tau para pekerja untuk menjaga kualitas pekerjaan, sebulan sesudah selesai pekerjaan saya juga turun lagi, " jawabnya.
Ditanya soal kenapa hasil pekerjaan cepet rusak bahkan hanya menghitung bulan, lurah meminta media menanyakan langsung pada pihak pelaksana pekerjaan.
" Tanya sama saudara ( i ) kemarin dia yang dilapangan, " sebutnya.
Sementara itu pelaksanaan pekerjaan yang berhasil dikonfirmasi media ini mengaku tidak melakukan pekerjaan pada proyek rigit beton yang ada dijalan pertanian tersebut.
"Memang awalnya kita yang diminta, namun saat akan dilaksanakan kegiatan ada pihak lain yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan jadi kami tidak tau soal pekerjaan itu, " pungkasnya.(CR7)