Tanjab Barat, Pengawasan yang dilakukan DPR Tanjab Barat khususnya Komisi III dinilai tumpul.Pasalnya,berapa kali dikonfirmasi soal pekerjaan pembangunan proyek tidak ada tindaklanjutnya, padahal kerusakan proyek didepan mata. Seperti pada pekerjaan proyek overley jalan dua jalur lintas kuala tungkal -Jambi yang baru dibangun berapa minggu sudah mengalami kerusakan.
Selain itu, anggaran proyek tersebut tidak sedikit yang mencapai Rp 5 M dari anggaran APBD Murni Tanjab Barat Tahun 2025.
Terkait hal tersebut berapa pihak menilai "Pengawasan DPR tumpul," tegas berapa pihak yang engan namanya disebut,Minggu (26/4/25).
Mereka juga mengatakan, hal itu dapat dilihat dari tidak banyak komisi III di DPR yang menindaklanjuti dan merespon temuan rekan media di lapangan. Padahal, jelas di depan mata jumlah potensi kerugian negara juga terlihat.gimana pekerjaan proyek yang jauh dari pengawasan," bebernya.
Mereka menambahkan, jelas ada keganjilan dalam pekerjaan tersebut yang berpotensi korupsi. Tapi, sikap komisi lll DPRD malah biasa-biasa saja.
"DPRD harus lebih tegas dalam bersikap, resposif untuk mengawasi kemajuan pembangunan di Tanjab barat, kalau hanya diam, duduk manis kunker terus keluar gimana pembangunan di daerah ini mau maju dan berkembang," Tandasnya.
Diberitakan sebelum nya, Menurut keterangan kadis PUPR Tanjab Barat Apri, pengakuan kontraktor berdalih kerusakan Jalan diduga akibat di lokasi tersebut basah terus.
"Kemarin kelas A nya di sana basah terus memang susah," Ujar Kadis PUPR menjelaskan hasil konfirmasi kepada pihak kontraktor.
Lanjut jelas Apri Dasman, terkait kerusakan akan dilakukan perbaikan oleh kontraktor setelah pengaspalan di pengadilan, "itu keterangan dari penyedia jasanya kata Apri Dasman saat dikonfirmasi tim media.
Sayangnya hingga saat ini pihak penyedia jasa yakni CV Aldo Putra Jambi, konsultan pengawas proyek belum berhasil dikonfirmasi secara detail oleh media terkait kenapa kondisi jalan cepat rusak.(Cr7)