Tanjabbarat, liputanjambi.id-Para tokoh-tokoh Melayu terus melakukan upaya mempromosikan tradisi, kesenian, dan budaya Melayu .
Salah satunya adalah dengan menggelar setiap acara pernikahan orang Melayu dilaksanakan kesenian tarian inai, tepung tawar ,silat dan lainnya.
M.Yusra Yusuf Yua,salah satu tokoh Melayu mengatakan,Tarian inai merupakan rangkaian kegiatan dalam tata cara adat Perkawinan Melayu yang akan kembali di lestarikan di kabupaten Tanjabbarat,karena selama ini tradisi tari Inai hampir punah.
menurutnya malam Tari Inai tersebut,pentingnya tepung tawar.karena tepung tawar itu memberikan restu kepada pengantin"tepung tawar itu yang penting,"jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa tari Inai Melayu dari Tanjabbarat pernah mendapatkan penghargaan di tingkat provinsi Jambi dalam festival Batang hari di berapa tahun lalu.
Selain itu kita juga mendapat penghargaan warisan budaya tak beda(tari Inai)"timpalnya.
Ditanyakan apa saja yang dilestarikan seni budaya Melayu, ungkapnya untuk sekarang kita masih fokus melestarikan tari Inai, karena tradisi tari Inai hampir punah.
Beliau juga beharap bagi penerus generasi muda Melayu khususnya di kabupaten Tanjabbarat untuk belajar tentang budaya Melayu karena kalau tidak ada yang muda siapa lagi penerusnya untuk mengembangkan budaya Melayu ini.karena kemampuan yang tua-tua yang ada saat ini fisiknya sudah tidak lagi Enerjik.
"saya senang mendengarnya dengan telah terbentuknya berdirinya sanggar Tuah Sekate ini Ada juga penerus kami yang tua-tua untuk mempertahankan dan melestarikan budaya Melayu,"tuturnya.
Lanjutnya Kami yang tua-tua ini akan selalu memberikan dukungan semangat kepada yang muda lagi, silahkan kiranya butuh saran nak belajar jangan sungkan untuk bertanya.kami yang tua-tuani siap bantu,"tutupnya.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara malam tari Inai pernikahan Mislawati dan Saitok di Jalan Delima RT 10, Kelurahan kampung Nelayan,Minggu (21/8/22) malam.
pantauan media ini Sebelum tari inai dilakukan para pendekar silat terlebih dahulu melakukan silaturahmi kepada tertua teganai Melayu yang hadir dan di akhir beri hormat kepada kedua mempelai pengantin.
Dalam acara terlihat pengantin laki-laki dan perempuan duduk di atas pelaminan disuguhi dengan Tari Inai yang diiringi dengan alunan suara gendang, serunai dan gong.
Penari inai melakukan gerakan tari inai dengan memegang tampak berisikan Inai, tepung tawar dan lilin.
Tari Inai ini di mainkan oleh panda Asem dan Wak labu serta anak- anak perempuan dalam acara pernikahan Mislawati dan Saitok.
Mislawati merupakan putri kelima dari pasangan bapak Umar Naya(Busu Naya) dan ibu Saripah dan mempelai laki-laki putra kedua dari pasangan bapak Misdi (Almarhum) dan ibu Amiyati.
Malam tari Inai ini terlihat Tanpak di hadiri beberapa tokoh Melayu.diantaranya Ari Purahman(Dang),H.Menur,Busu Muni dan tokoh Melayu lainnya.
Selain itu juga turut di hadiri keluarga besar Sanggar Tuah Sekate dan warga setempat.(CR7)