Tanjab Barat,-liputanjambi.id-Diduga telah menjadi korban pembunuhan Inah (18) siswi kelas II SMP ini dikenal berprilaku baik dilingkungan sekolah. Hal itu dikatakan kepala sekolah SMPN 1 Betara kabupaten Tanjab Barat Ikshan, S. Pd.
Menurutnya, Inah salah satu siswi SMPN 1 Betara yang duduk di kelas II. Terhitung sejak Pebruari lalu tidak pernah lagi datang ke sekolah, dan dibulan yang sama sekolah sempat didatangi pihak kepolisian untuk mengetahui keberadaan Inah.
"benar almarhum itu adalah siswi kami, sekitar bulan Pebruari lalu dinyatakan hilang oleh pihak keluarga, bahkan ada anggota polisi yang datang untuk mencari keterangan dari teman sekelas nya, "kata kepsek. (30/4)
Selama jadi pelajar di SMPN 1 Betara tidak pernah ada masalah dan persoalan baik terhadap guru ataupun teman sekolah, "tidak pernah ada masalah di sekolah, Inah dikenal anak yang baik dan ramah baik kepada guru ataupun dengan siswi yang lainnya, "jelasnya.
Pihak sekolah berharap teka teki kematian Inah segera terungkap, " jika benar dugaan almarhum jadi korban pembunuhan kami berharap pelakunya cepat tertangkap, dan diberi ganjaran hukum seberat berat nya, "tegas Ikshan.
Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro saat gelar konferensi pers menjelaskan hasil ungkap kasus penemuan kerangka manusia yang sempat menghebohkan warga muntialo dan pematang lumut kecamatan Betara
Kapolres di dampingi oleh Kasatreskrim AKP Jan Manto Hasiholan menyebutkan bahwa penemuan kerangka tulang dan tengkorak manusia tersebut pada Senin (20/4) lalu.
“Setelah melalui serangkaian tindakan penyidikan dan penyelidikan, kami sudah berhasil mengungkap identitas dari tulang dan tengkorak yang ada di TKP,†ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Warga RT 1 Desa Pematang Lumut, Kecamatan Bertara, Kab. Tanjung Jabung Barat di hebohkan dengan penemuan mayat pada Senin malam (20/4) sekira pukul 22.00 wib. Informasi yang diterima bahwa mayat tersebut ditemukan dalam keadaan hanya tinggal tulang belulang.
Mayat tersebut ditemukan warga di perbatasan antara Desa Pematang Lumut dan Desa Muntialo. Adapun lokasi penemuan tersebut berada di dalam perkebunan kelapa sawit.
Lebih lanjut diterangkan oleh Kapolres bahwa dalam proses penyidikan pihaknya menerima tiga laporan adanya orang hilang. Namun, hanya ada satu keluarga yang memiliki keterangan dan sesuai dengan barang bukti yang di temukan di TKP.
“Dari tiga keluarga itu, ada satu keluarga yang singkron dan mirip antara properti yang digunakan serta perjalanan dari korban tersebut,â€ungkapnya
Adapun barang bukti yang paling dikenal oleh orangtua korban yaitu sendal, baju dan cincin yang ditemukan di TKP. Atas tiga barang tersebutlah orangtua korban meyakini bahwa kerangka dan tengkorak tersebut merupakan anaknya yang hilang sejak Februari lalu.
“Saat ini diduga tengkorak yang kita temukan adalah almarhum saudari Inah, usia 18 tahun masih sekolah kelas 3 di SMP 1 Betara,â€ungkap Kapolres.(CR7)