Liputanjambi.id - Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat kumpulkan 88 e-warung se Kabupaten Tanjabbar, dan pihak Bulog, Bank mandiri serta OPD terkait, Selasa (7/9), dalam rangka untuk memaksimalkan penyerapan produksi beras petani lokal dengan memanfaatkan Bansos nontunai dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bupati Tanjab Barat, Drs H Anwar Sadat dalam arahannya menjelaskan Kabupaten Tanjabbar punya bentaran lahan petani kurang lebih 8000 Ha, kemudian produksi beras hampir 30.000 ton pertahunnya.
"Dalam kondisi seperti ini pasti ada upaya yang harus kita lakukan dalam rangka untuk penyerapan produksi beras petani kita slama ini belum dilakukan secara maksimal," jelas Bupati.
Untuk itu, dikatakan Bupati pihaknya mengundang seluruh e-warung yang ada di Tanjabbar, karena e-warung adalah mobilisasi menyalurkan bantuan nontunai yang diberikan oleh Kementerian Sosial RI.
"Di Kabupaten Tanjabbar ada 15.232 penerima manfaat, dari jumlah tersebut ada dana bantuan 200 ribu dan 10 kg beras, nah harapan kita beras yang diberikan adalah berupa beras petani lokal kita sehingga setiap bulan beras petani kita akan terserap hampir 153 ton," papar Anwar Sadat.
Menurut Bupati, ini adalah solusi yang tepat ditengah pandemi untuk mengembalikan serta meningkatkan ekonomi kerakyatan di sektor pertanian.
"Kita juga meminta seluruh stakeholder, baik OPD terkait, camat dan semua elemen untuk melakukan pengawasan dan memastikan bahwa beras yang disalurkan melalui e-warung adalah beras petani kita sendiri," tegasnya. (CR7)