Tanjabbar,liputanjambi.id-Suara wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat DPRD Tanjabbarat dari dapil Kecamatan Tungkal ILIR khususnya, di tunggu-tunggu masyarakat terkait menyikapi keluhan masyarakat pada proyek peningkatan jalan manunggal Dua Parit Empat Darat.
Masyarakat berharap para wakil rakyatnya untuk respon dan tanggap terkait kondisi proyek tersebut.
"Wakil rakyat kan salah satu lembaga tinggi negara tentunya memiliki kewenangan sesuai fungsinya, fungsi wakil rakyat ini sudah jelas salah satunya melakukan pengawasan, mengontrol sejumlah kegiatan yang mengunakan anggaran daerah,"ujar tokoh pemuda ini kepada media yang seraya meminta namanya di tulis.
Menurutnya Wakil rakyat jangan hanya diam ketika menyangkut kepentingan masyarakat,masak ia tidak ada satupun wakil rakyat untuk respon terkait kondisi proyek yang dikeluhkan masyarakat,salah satunya seperti pada proyek peningkatan jalan di manunggal Dua Parit Empat Darat ini.
apalagi persoalan ini juga sudah heboh di pemberitaan sejumlah kawan media dan LSM.hendaknya wakil rakyat yang dipilih rakyat seharusnya cepat tanggap Jangan hanya ketika perlu suara saja mau membantu,kurangi lah perjalan keluar seperti kunker dan DL fokus dulu di dalam daerah,turun ke sejumlah lokasi proyek sesuai dengan dapil masing-masing biar tahu dan melihat kondisi proyek yang dikerjakan sejumlah pihak rekanan.
kalau hanya diam saja para wakil rakyat tidak menutup kemukinan pembangunan di Tanjabbarat tidak akan maju dan berkembang.karena kurang pengawasan dari para wakil rakyatnya,"tutupnya.
Dimana ketahui proyek ini sudah menjadi sorotan media dan LSM serta masyarakat setempat,karena diduga pekerjaan dikerjakan asal jadi.
"Jalannya sangat tipis, timbunan batunya tidak merata dan yang parahnya tanah lokalnya di kikis lalu ditimbunkan," terang masyarakat di RT 04.
"Abang perhatikanlah tanah samping di keroknya pakai alat tanahnya diletakkan di jalan lalu digilas, makanya tanah lokal dan jalan hampir sama tingginya," sambungnya.
Terpisah Salah seorang warga juga menunjukan beberapa titik kondisi pekerjaan yang tidak terlihat adanya tanah Kuning dan batu splite.
"Itu tanah lokal bang, bukan tanah kuning, gak ada batunya," sebutnya.
Bentuk kekecewaan melihat kondisi proyek tersebut juga di sampaikan Ketua RT 04, "Saya sebagai RT 04 dan mewakili masyarakat merasa sangat kecewa dengan kondisi proyek rekonstruksi jalan yang sedang dikerjakan di RT kami, bisa kita lihat sendiri dengan kasat mata keadaan jalannya yang mana keliatan sangat tipis dan amparan batunya tidak merata," ujarnya nada kecewa.
"Selama dikerjakan hanya beberapa titik saja yang dikasih timbunan tanah selebihnya mengambil tanah lokal serta batunya hanya sedikit, makanya terlihat tanah menyembul," sambung Ketua RT.
Ia juga menambahkan terkait kondisi proyek tersebut,pihaknya bersama warga untuk mendatangi kantor dinas PUPR untuk mempertanyakan seperti apa speak atau bestek Proyek tersebut,jika pekerjaan luar dari speak atau bestek nya maka kita tidak akan terima ,"tuturnya.(CR7)